=> Dalam fisika,
proton adalah partikel subatomik dengan muatan positif sebesar 1.6 ×
10-19 coulomb dan massa 938 MeV (1.6726231 × 10-27 kg, atau sekitar 1836
kali massa sebuah elektron).
Suatu atom biasanya terdiri dari
sejumlah proton dan netron yang berada di bagian inti (tengah) atom, dan
sejumlah elektron yang mengelilingi inti tersebut. Dalam atom bermuatan
netral, banyaknya proton akan sama dengan jumlah elektronnya. Banyaknya
proton di bagian inti biasanya akan menentukan sifat kimia suatu atom.
Inti atom sering dikenal juga dengan istilah nuklei, nukleus, atau
nukleon (bhs Inggris: nucleon), dan reaksi yang terjadi atau berkaitan
dengan inti atom ini disebut reaksi nuklir.
=> Neutron atau netron adalah partikel subatomik yang tidak bermuatan
(netral) dan memiliki massa 940 MeV/c² (1.6749 × 10-27 kg, sedikit
lebih berat dari proton. Putarannya adalah ½.
Inti atom dari
kebanyakan atom (semua kecuali isotop Hidrogen yang paling umum, yang
terdiri dari sebuah proton) terdiri dari proton dan neutron.
Di
luar inti atom, neutron tidak stabil dan memiliki waktu paruh sekitar 10
menit, meluluh dengan memancarkan elektron dan antineutrino untuk
menjadi proton. Metode peluruhan yang sama (peluruhan beta) terjadi di
beberapa inti atom. Partikel-partikel dalam inti atom biasanya adalah
neutron dan proton, yang berubah menjadi satu dan lainnya dengan
pemancaran dan penyerapan pion. Sebuah neutron diklasifikasikan sebagai
baryon dan terdiri dari dua quark bawah dan satu quark atas. Persamaan
Neutron antibendanya adalah antineutron.
Perbedaan utama dari
neutron dengan partikel subatomik lainnya adalah mereka tidak bermuatan.
Sifat netron ini membuat penemuannya lebih terbelakang, dan sangat
menembus, membuatnya sulit diamati secara langsung dan membuatnya sangat
pentin sebagai agen dalam perubahan nuklir.
Penelitian yang
dilakukan Rutherford selain sukses mendapatkan beberapa hasil yang
memuaskan juga mendapatkan kejanggalan yaitu massa inti atom unsur
selalu lebih besar daripada massa proton di dalam inti atom. Rutherford
menduga bahwa terdapat partikel lain di dalam inti atom yang tidak
bermuatan karena atom bermuatan positif disebabkan adanya proton yang
bermuatan positif. Adanya partikel lain di dalam inti atom yang tidak
bermuatan dibuktikan oleh James Chadwick pada tahun 1932. Chadwick
melakukan penelitian dengan menembak logam berilium menggunakan sinar
alfa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suatu partikel yang tak
bermuatan dilepaskan ketika logam berilium ditembak dengan sinar alfa
dan partikel ini disebut sebagai neutron.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar